Sabtu, 23 Juni 2012

Mengelola Amarah dengan Bijak

        Mengelola Amarah dengan Bijak

Marah memang merupakan sifat manusia. Tak ada manusia yang tak pernah marah. Bahkan setiap hari ada saja masalah yang memancing kita untuk marah. 
 
      Tentunya setiap orang punya reaksi yang berbeda-beda terhadap masalah yang dihadapinya. Mungkin kita termasuk tipe orang yang tak bisa mengendalikan amarah saat sesuatu yang tak sesuai dengan harapan kita alami. Tetapi di pihak lain ada orang yang mampu mengendalikan emosinya sehingga marahnya benar-benar terkontrol. Bahkan ada orang yang tidak marah karena kemampuan mengelola amarahnya begitu baik.
Sumber kemarahan pun makin beragam. Mereka yang tinggal di kota yang lalu lintasnya padat seperti Jakarta, misalnya, pagi-pagi saja ada-ada saja hal yang memicu kemarahan. Apakah karena ada yang menyalip di jalanan, terjebak kemacetan, dan sebagainya. Entah berapa persen yang mengalami ini. Namun di Inggris, menurut suatu penelitian, sekitar 80 persen penggguna lalu lintas pernah bersitegang di jalanan karena berbagai hal. Mungkin di kita pun tak jauh dari itu.
       Penelitian itu juga mengungkapkan bahwa sebanyak 45 persen responden di sana mengaku sering marah setiap harinya di kantor, 33 persen bersitegang dengan tetangganya sehingga menolak bicara satu sama lain, 53 persen pekerja kantoran di sana pernah jadi korban kemarahan rekan kerja atau atasan mereka.Sebanyak 65 persen dari mereka menumpahkan kemarahannya melalui telepon, 25 persen melalui pesan tertulis, dan 9 persen lainnya marah langsung kepada orang bersangkutan.
Bagaimana dengan pengalaman Anda?
 
Netter yang luar biasa,
      Tadi pagi saya mengangkat masalah ini saat talkshow AW Success, Wisdom & Motivation di jaringan Radio Sonora. Saya membawakan tema: Mengelola Amarah dengan Bijak. Ya, marah sebenarnya bisa kita kendalikan melalui proses belajar.
Marah yang tak terkendali memang merugikan, baik bagi diri kita sendiri maupun orang lain. Kemarahan itu mungkin berlangsung hanya sekejap. Tetapi sering kali akibatnya begitu besar bahkan ada yang harus disesali sepanjang hidup.
Karena itu, jika amarah datang menyerang, berusahalah untuk mengontrol dan meredakannya. Pikirkan dan pertimbangkan tindakan kita dan akibat-akibatnya. Kalau kita mampu mengendalikan kemarahan kita, kita bisa terbebas dari rasa penyesalan. Mari belajar mengendalikan amarah dari sekarang agar tak menyesal di kemudian hari. 

Sumber :http://www.andriewongso.com

Menerima Kekurangan




Menerima Kekurangan


        Di dunia ini tak ada yang sempurna. Itu sudah pasti. Nobody is perfect, kata peribahasa. Tetapi ada sebagian orang yang merasa kelemahan yang dimilikinya merupakan bawaan yang tak bisa diatasi. Lahir dari keluarga miskin merasa tak mungkin bisa kaya raya. Padahal banyak orang yang sudah bisa membuktikan sebaliknya: Lahir miskin lalu dengan bekerja keras akhirnya bisa jadi orang kaya.
 
         Ada juga yang memiliki kekurangan fisik. Karena ada cacat lalu merasa hidupnya tak beruntung, merasa jadi manusia terpinggirkan, tak mungkin sukses, merasa tak berdaya, merasa hidupnya hanya menunggu belas kasihan orang. Padahal kita tahu, banyak contoh orang-orang difabel yang sukses luar biasa di kehidupannya.
Mumpung dalam suasana pergelaran Piala Eropa, saya ambil contoh seorang pemain sepakbola yang luar biasa, yaitu Lionel Messi. Meski ia tak main di kejuaraan ini karena orang Argentina, apa yang dialaminya cukup inspiratif. Messi sewaktu kecil mengalami proses pertumbuhan yang tidak normal. Badannya kekurangan hormon yang menghambat pertumbuhan tulangnya sehingga Messi bertubuh kecil dibanding anak-anak seusianya. Gara-gara penyakit itu ia ditolak klub sepakbola kenamaan Argentina.
Dokternya juga meminta Messi untuk tidak latihan sepakbola. Namun alih-alih berhenti bermain bola Messi malah terus berlatih dengan sembunyi-sembunyi. Bakatnya yang luar biasa akhirnya diketahui pemandu talenta dari klub sepakbola Spanyol, Barcelona. Klub ini lalu mengontraknya dan membiayai pengobatan Messi agar bisa tumbuh normal.
Lionel Messi (kanan, menggiring bola)
           Kita sekarang tahu siapa Messi. Di Barcelona ia menjelma menjadi pemain hebat. Bahkan saat ini ia adalah pemain sepakbola terbaik di dunia. Messi menunjukkan bahwa kekurangannya bukan penghambat baginya.
Masih banyak contoh lain baik dari dunia olahraga, bisnis, atau bidang-bidang lainnya. Mereka tak mengeluhkan kekurangannya. Mereka justru mengoptimalkan kelebihannya untuk meraih kesuksesan hidup. Dan dengan bekerja keras akhirnya mereka sukses luar biasa. Misalnya Stephen Hawking yang tubuhnya lumpuh dan hidupnya hanya di atas kursi roda. Dengan kondisi seperti itu ternyata ia bisa berhasil menjadi ilmuwan fisika kenamaan dunia saat ini.
Netter yang luar biasa
          Tadi pagi di Radio Sonora saya membahas tema ini menerima kekurangan. Memang di dunia ini tak ada yang sempurna. Tapi ketidaksempurnaan itu bukan sumber kegagalan. Kebanyakan orang yang gagal bukan karena tidak memiliki talenta, modal, atau kesempatan. Mereka gagal karena tidak pernah menyusun rencana untuk mengisi kehidupan mereka dengan sukses.
Karena itu, mari sadari bahwa kekurangan kita bukan hambatan untuk sukses. Kita pasti memiliki kelebihan. Yang harus kita lakukan adalah menemukan kelebihan kita, mengoptimalkannya, bekerja keras, tak mudah menyerah, dan mengembangkan sikap positif lainnya. Sukses pasti milik kita! 

Sumber : http://www.andriewongso.com

Kisah Hidup Seorang Pekerja Keras


Kisah Hidup Seorang Pekerja Keras


           Dikisahkan ada seorang pria muda yang baru lulus S2 dengan ambisi untuk sukses. Ia meniti karir dengan sangat rajin, semangat, dan penuh dedikasi untuk membangun cita-citanya sebagai yang tersukses di antara teman-teman sekolahnya. Tantangan demi tantangan bisnis dan karir ia hadapi dengan berani. Tak pelak lagi, tanpa disadari stress menjadi bagian dari hidupnya.

        Waktunya telah didominasi oleh kesibukan kerja yang tiada henti, meeting di sana-sini dan terjebak macet di jalanan membuatnya kompromi untuk urusan makan. “Yang penting cepat, karena saya tidak punya banyak waktu. Masih lebih banyak kesibukan yang berarti daripada buang waktu untuk memikirkan makanan. Asal ada makanan yang masuk supaya perut tidak keroncongan, itu sudah cukup.”, begitulah kira-kira pikirnya. Stress kerja yang semakin tinggi juga perlahan-lahan memperkenalkannya dengan kebiasaan merokok sebagai solusi instant.


        Tanpa terasa 20 tahun telah berlalu, kini usianya 45 tahun. Karirnya sedang pada masa keemasan karena telah menduduki jajaran managerial tingkat tinggi di perusahaan. Penghasilannya juga tinggi dan kini ia telah mulai memikirkan untuk berinvestasi dengan uang tabungan yang telah dikumpulkan selama ini.


          Tetapi tiba-tiba suatu hari ia diharuskan untuk melakukan cek kesehatan karena ia menangkap adanya gejala yang kurang beres pada tubuhnya, ia mengalami mudah lelah, nafas selalu tersengal, sering kesemutan dan gangguan tidur mendengkur keras sekali saat tidur. Setelah melalui cek kesehatan dan tes darah, dokter mengabarkan bahwa ia menderita diabetes mellitus, disertai dengan kolesterol yang sudah menyumbat salah satu bagian jantungnya sehingga harus menjalani by-pass. Ia harus menjalani operasi kalau ingin terus hidup.


         Berbagai upaya dijalankan. Ia mencari dokter dan rumah sakit terbaik untuk mengembalikan kesehatan yang telah hilang tersebut. Pada hari ia diperbolehkan untuk keluar dari rumah sakit adalah hari di mana ia tersadar, seluruh harta yang telah ia kumpulkan selama 20 tahun habis untuk membiayai masalah pada tubuhnya. Ia sadar bahwa selama ini ia tidak sedang menabung untuk bisa menikmati hari tuanya. Kenyataannya, ia selama ini menabung untuk membayar kesalahannya tidak menjaga kesehatan. 

Sumber : Ade Rai - Health Ambassador & Fitness Motivator  
               http://www.andriewongso.com
                

Selasa, 19 Juni 2012

UU PERINDUSTRIAN

TANGGAPAN MENGENAI UU PERINDUSTRIAN


 Nama : Dudi Suhermansah
 Npm   : 32410157
 Kelas  : 2id03


STUDI KASUS 
        Ketujuh perusahaan adalah PT Newmont Minahasa Raya yang menambang emas di Sulut, PT Suryacipta Rezeki di Kepri dengan komoditas pasir darat, satu perusahaan tambang batu besi di Kepri, dan PT Karimun Granit juga di Kepri dengan komoditas granit.
           Pokok permasalahan yang membuat terjeratnya hukum ketujuh perusahaan tersebut adalah pencemaran lingkungan, penambangan illegal dan hutan lindung. Padahal seperti yang kita ketahui hal tersebut tidak akan terjadi apabila adanya koordinasi yang baik dengan instasi pemerintahan. Pencemaran lingkungan yang saat ini sering menjadi permasalahan adalah adanya limbah B3 yang berada dalam kriteria aman. Pemerintah harusnya lebih ketat dalam mengawasi perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang produksi maupun pertambangan.
              Setidaknya pemerintah harus dapat menjalankan peraturan-peraturan yang telah di buatnya dengan tegas. Banyak sekali dampak yang dihasilkan akibat perusahaan-prusahaan yang tidak bertanggung jawab ini, contohnya akan terjadinya pencemaran dari limbah-limbah hasil produksi yang tidak diproses kembali sehingga zat-zat yang berbahaya akan mencemari lingkungan sekitar selain itu erosi dan hutan gundul yang banyak merugikan semua makhluk hidup yang berada di muka bumi ini.  Semua pihak yang bertanggung jawab atas masalah ini harus bekerja sama dalam menyelesaikan persoalan-persoalan yang terjadi guna kelangsungan hidup yang lebih baik.
TANGGAPAN 
        Menurut tanggapan saya. Intinya pemerintah harus benar-benar sangat tegas dan berani menerapkan UU itu, agar tidak berdampak lebih buruk. karena sebagimana tercantum dalam UU Perindustrian dimana suatu perusahaan harus dapat mengimbangi limbah yang dihasil dengan ekosistem yang ada dilingkungan sekitar, karena dengan emisi limbah pabrik yang berlebihan itu sama saja merusak dan membunuh ekosistem lingkungan yang ada, jika dibiarkan perusahaan itu yang melanggar peraturan sebagai mna terdapat pada UU Perindustrian.Bila masih belum baik dalam tatacara pengoprsian prusahaan itu agar lebih baik dan tidak mengganggu lingkungan itu sendiri. pabrik atau industri tersebut. Maka Pemerintah wajib mengambil keputusan yang benar bilaperlu perusahaan itu di tutup.

TANGGAPAN KASUS HAK MEREK

TANGGAPAN KASUS HAK MEREK
Nama : Dudi Suhermansah
Npm   : 32410157
Kelas : 2id03

STUDI KASUS
         Seiring dengan eksistensi Trio Macan, saat ini muncul grup vokal yang mengusung nama dan penampilan sama persis dengan Trio Macan yaitu Tiga macan, hadirnya Tiga macan dengan penamaan serta penampilan yang sama adalah sebuah pelanggaran hak merek Trio Macan, kasus ini sangat merugikan secara material maupun nama baik Trio Macan. atas penyalahgunaan merek Trio Macan dan 3 Macan.
         Pada tanggal 31 Oktober 2011 trio macan melaporkan tiga macan ke polda metro jaya, atas pengajuan tuntutan soal pelanggaran Hak Merek. Namun, menurut personil tiga macan, Lia Ladysta, kalau kasus tuntutan terhadap pihaknya sudah di-SP3 alias Surat Penghentian Penyidikan Perkara karena pihak kepolisian tidak menemukan bukti nama tiga macan telah melanggar merek trio macan.
        Laporan ini dilakukan sebagai langkah awal untuk menertibkan penyalahgunaan hak merek Trio Macan. Karena di kalangan msyarakat muncul kebingungan dengan banyaknya trio-trio yang menggunakan nama mirip Trio Macan dengan dandan dan gaya panggung sama.
          Hadir juga dalam jumpa pers senin sore 3 personil Trio Macan yang asli yaitu Iva novanda, Lia Amelia dan Cha Cha. Via pada kesempatan tersebut menyampaikan keluhannya dengan munculnya Tiga Macan dan macam-macam yang lain sangat merisaukan di lapangan. Ini membuat kebingungan secara public, dan kerugian yang dialami bukan sekedar material, tapi juga beban moral. “Karena banyak info-info yang menyebutkan ada show Trio Macan di satu daerah dengan pakaian seronok, tapi kenyataannya yang datang Trio Macan palsu.
TANGGAPAN 
         Menurut tanggapan saya mengenai perseteruan ats hak merek pada kasus ini "trio macan vs tiga macan",sudah hal yang lumrah dan terbiasa dinegara kita ini maupun di luar negara kita.adanya undang-undang mengenai hak merek tersebut memang sudah ada sejak lama.akan tetapi pihak berwajib dan oknum yang melanggar tentang UU tersebut kurang berani dan bertanggung jawab akan kebenaran dan penerapan UU tersebut,percuma ada UU tentang Hak Merek,tetapi masih banyak oarang yang mengklaim nama,logo maupun benda tersebut.
        Intinya masih sangat perlu lagi akan penerapan dan sosialisasi akan UU tersebut,dan oknum yang membuat logo nama atau barang harus memunyai ijin dan pemikiran akan itu,supaya tidak melanggar UU tentang hak merek.