Selamat
datang di blog saya, postingan kali ini saya akan menjelaskan mengenai
kewirausahaan, mulai dari definisnya dan lain-lain semoga bermanfaat..^_^
Mungkin
kalian tidak akan merasa asing lagi dengan kata wirausaha, mungkin saja anda
tau sedikit mengenai pengertian tersebut, nah di sini saya akan menambahakan
mengenai, Apa itu kewirausahaan ?
Kewirausahaan atau entrepreneurship berasal
dari bahasa Perancis, yaitu Perantara.
Kewirausahaan
secara
umum adalah proses penciptaan sesuatu
yang berbeda nilainya dengan menggunakan usaha dan waktu yang diperlukan,
memikul resiko finansial, psikologi dan sosial yang menyertainya, serta
menerima balas jasa moneter dan kepuasan pribadi.
Selain
itu, ada juga pengertian kewirausahaan dari beberapa para ahli, yaitu:
1. Harvey Leibenstein (1968, 1979): Kewirausahaan
mencakup kegiatan-kegiatann yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan
perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi
dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya.
2. Penrose (1963): Kegiatan kewirausahaan
mencakup indentifikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi. Kapasitas atau
kemampuan manajerial berbeda dengan kapasitas kewirausahaan.
Lalu
selain kita mengetahui pengertian dari kewirausahaan, kita juga harus
mengetahui istilah kata dari kewirausahaan. Next lagi teman ..^_^
Istilah kewirausahaan berasal dari kata wirausaha. Kata
wirausaha merupakan gabungan dua kata yang menjadi satu yaitu kata wira
dan usaha. Wira artinya pahlawan, laki-laki, sifat
jantan, perwira. Usaha artinya perbuatan, prakarsa, ikhtiar, daya
upaya atau kegiatan
dengan mengerahkan tenaga, pikiran, atau badan untuk mencapai suatu maksud. Jadi wirausaha adalah pejuang atau
pahlawan yang berbuat sesuatu.
Wirausaha
secara
umum adalah orang yang menjalankan usaha
atau perusahaan dengan kemungkinan untung atau rugi. Oleh karena itu wirausaha
perlu memiliki kesiapan mental, baik untuk menghadapi keadaan merugi maupun
untung besar.
Definisi
wirausaha usaha menurut beberapa ahli, selain yang saya tulis diatas
tadi, silahkan di baca:
1. (Raymond W.Y. Kao) -Wirausaha adalah orang yang mampu
menciptakan dan merancang suatu gagasan menjadi realita.
2. (Richard Cantillon) -Wirausaha adalah seseorang yang
mampu memindahkan atau mengkonversikan sumber-sumber daya ekonomis dari tingkat
produktivitas rendah ketingkat produktivitas yang lebih tinggi.
3. (Schumpeter) -Wirausaha
merupakan inovator yang tidak selalu menjadi inventor (penemu).
4. (Syamsudin Suryana) -Wirausaha adalah seseorang yang
memiliki karakteristik percaya diri, berorientasi pada tugas dan hasil,
pengambil resiko yang wajar, kepemimpinan yang lugas, kreatif menghasilkan
inovasi, serta berorientasi pada masa depan.
5. (Prawirokusumo) -Wirausaha
adalah mereka yang melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan jalan
mengembangkan ide dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang dan perbaikan
hidup.
Sedangkan
dalam wirausaha terdapat Tiga jenis perilakunya, Seorang
wirausahawan harus mempunyai beberapa sikap, yaitu:
1. Mempu berfikir
dan bertindak kreatif dan inovatif .
2. Mampu bekerja
tekun, teliti dan dan produktif.
3. Mampu berkarya
berlandaskan etika bisnis yang sehat.
4. Mampu berkarya
dengan semnagat dan kemandirian.
5. Mampu
memecahkan masalah dan mengambil keputusan secara sistematis dan berani
mengambil resiko.
Sedangkan prilaku yang harus dimiliki oleh seorang
wirausaha adalah:
1. Memiliki rasa
percaya diri (teguh pendirian, tidak tergantung pada orang lain, berkepribadian
yang baik, optimis terhadap pekerjaannya).
2. Berorientasi
pada tugas dan hasil (haus akan prestasi, berorintasi pada laba, tekun dan
tabah, mempunyai motifasi tinggi dan kerja keras)
3. Pengambul resiko
(energik dan berinisiatif, mempu mengambil resiko, suka pada tantangan,
bertingkahlaku sebagi pemimpin, dapat menanggapi saran da kritik).
4. Keorisinilan (
inovatif, kreatif dan fleksibel, serba bisa dan mengetahu banyak hal).
5. Berorintasi
pada masa depan (optimis pada masa depan)
Kunci
penting seorang wirausahawan adalah pertumbuhan dan perluasan organisasi
melalui inovasi dan kreativitas. Karakteristik Wirausahawan Menurut
McClelland :
1. Keinginan untuk berprestasi.
2. Keinginan untuk bertanggung jawab.
3. Preferensi kepada resiko-resiko
menengah.
4. Persepsi kepada kemungkinan berhasil.
5. Rangsangan oleh umpan balik.
6. Aktivitas energik.
7. Orientasi ke masa depan.
8. Keterampilan dalam pengorganisasian.
9. Sikap terhadap uang
Karakteristik
wirausahawan yang sukses dengan n Ach tinggi :
1. Kemampuan inovatif.
2. Toleransi terhadap kemenduaan (ambiguity).
3. Keinginan untuk berprestasi.
4. Kemampuan perencanaan realistis.
5. Kepemimpinan terorientasi kepada
tujuan.
6. Obyektivitas.
7. Tanggung jawab pribadi.
8. Kemampuan beradaptasi.
9. Kemampuan sebagai pengorganisasi dan
administrator
Karakteristiknya
menurut Mc Clelland dan karakteristiknya yang sukses dengan n Ach tinggi.n-ACH adalah motivasi untuk
berprestasi, karena itu karyawan akan berusaha mencapai prestasi tertingginya,
pencapaian tujuan tersebut bersifat realistis tetapi menantang, dan kemajuan
dalam pekerjaan. Karyawan perlu mendapat umpan balik dari lingkungannya sebagai
bentuk pengakuan terhadap prestasinya tersebut.
Adapun
kebutuhan dasar yang di sebutkan oleh Mc Clelland.
1. Kebutuhan untuk
berprestasi (nAch)
n-ACH adalah motivasi
untuk berprestasi, karena itu karyawan akan berusaha mencapai prestasi
tertingginya, pencapaian tujuan tersebut bersifat realistis tetapi menantang,
dan kemajuan dalam pekerjaan. Karyawan perlu mendapat umpan balik dari
lingkungannya sebagai bentuk pengakuan terhadap prestasinya tersebut.
2. Kebutuhan untuk
berafiliasi (n Afil)
Kebutuhan untuk
Berafiliasi atau Bersahabat (n-AFI) Kebutuhan akan Afiliasi adalah hasrat untuk
berhubungan antar pribadi yang ramah dan akrab. Individu merefleksikan
keinginan untuk mempunyai hubungan yang erat, kooperatif dan penuh sikap
persahabatan dengan pihak lain. Individu yang mempunyai kebutuhan afiliasi yang
tinggi umumnya berhasil dalam pekerjaan yang memerlukan interaksi sosial yang
tinggi. Mc Clelland mengatakan bahwa kebanyakan orang memiliki kombinasi
karakteristik tersebut, akibatnya akan mempengaruhi perilaku karyawan dalam
bekerja atau mengelola organisasi.
3. Kebutuhan untuk berkuasa
(n Pow)
Kebutuhan akan Kekuasaan
(n-POW) Kebutuhan akan kekuasaan adalah kebutuhan untuk membuat orang lain
berperilaku dalam suatu cara dimana orang-orang itu tanpa dipaksa tidak akan
berperilaku demikian atau suatu bentuk ekspresi dari individu untuk
mengendalikan dan mempengaruhi orang lain.
sumber-sumber gagasan dalam identifikasi peluang usaha baru:
1. Kebutuhan akan sumber
penemuan.
2. Hobi atau kesenangan
pribadi.
3. Mengamati kecenderungan-kecenderungan.
4. Mengamati
kekurangan-kekurangan produk dan jasa yang ada.
5. Mengapa tidak terdapat ?.
6. Kegunaan lain dari
barang-barang biasa.
7. Pemanfaat produk dari
perusahaan lain
Unsur-unsur analisa pulang pokok dalam kewirausahaan diantaranya:
1. Biaya tetap.
2. Biaya variabel.
3. Biaya total.
4. Pendapatan total.
5. Keuntungan.
6. Kerugian.
7. Titik pulang pokok
Pembagian dalam bentuk-bentuk kepemilikan, serta sebutkan
keuntungan dan kerugian masing-masing:
1. Pemilikan tunggal (firma) merupakan
organisasi bisnis kecil paling umum. Perusahaan dimiliki dan dijalankan satu
orang. Hanya memerlukan izin dan mendaftar untuk memulai usaha. Keuntungan:
kewajiban hukum yang dipenuhi hanya sedikit dan tidak semahal bentuk kongsi atau
perseroan, pemilik tidak membagi laba dengan siapapun, tidak perlu
berkonstultasi dengan sesame pemilik atau rekanan sehingga memiliki kekuasaan
membuat keputusan dan pengendalian sepenuhnya, pemilik dapat menanggapi
kebutuhan-kebutuhan bisnis dengan cepat dalam bentuk keputusan manajemen
sehari-hari, dan pemilikan tunggal biasanya bebas dari pengawas pemerintah dan
perpajakan khusus. Kerugian : kewajiban dan tanggung jawab tidak terbatas atas
seluruh utang perusahaan, modal yang tersedia jauh lebuh kecil dibandingkan
organisasi bisnis lainnya, dan sukar mendapatkan pembiayaan jangka panjang dan
sangat tergantung keterampilan pemilik menyebabkan perusahaan tidak stabil.
2. Kongsi merupakan asosiasi dari dua
orang atau lebih, yang bertindak sebagai pemilik bersama dari sebuah bisnis.
Ayat-ayat perjanjian dari kongsi biasanya dirumuskan untuk menentukan sumbangan
masing-masing rekanan kepada bisnis. Keuntungan: formalitas hukum dan
pengeluaran-pengeluaran lebih sedikit dibandingkan dengan persyaratan-persyaratan
dalam pendirian perseroan, para rekanan termotivasi untuk menerapkan kemampuan
terbaik karena ikut mendapatkan laba, lebih mudah mendapatkan modal besar dan
memiliki ketarampilan yang lebih luas dibandingkan firma, dan pengambilan
keputusan lebih luas dibandngan perseroan. Kerugian : terdapat kewajiban tak
terbatas minimal bagi seorang rekanan, dapat berakhir kapan saja dan dapat
dilanjutkan dengan membentuk kongsi baru, kongsi relatif lebih sukar untuk
memperoleh modal dalam jumlah besar dibandingkan perseroan, dan rekanan
merupakan agen bisnis itu dan tindakan mereka mengikat rekanan lain.
3. Perseroan merupakan jenis organisasi
bisnis paling rumit. Biasanya dibentuk dengan kekuasaan dari sebuah badan
pemerintah dan harus menurut hukum dagang, dan peraturan-peraturan pemerintah
pusat maupun daerah. Keuntungan : kewajiban terbatas hanya dalam jumlah saham,
kepemilikan dengan mudah dipindahkan keorang lain, memiliki ekstensi hukum yang
terpisah, ekstensi perusahaan relative lebih stabil dan permanen sehingga
perusahaan dapat berjalan melaksanaan usahanya, pendelegasian kekuasaan pada
manajer professional, dan perseroan sanggup menggaji spesialis. Kerugian :
kegiatannya dibatasi oleh akte pendirian sesuai hukum dan perundangan, banyak
peraturan pemerintah yang harus diperhatikan, membutuhkan biaya yang besar
dalam pendiriannya, dan pajak yang tinggi karena adanya berbagai instasi
pemerintah.
4. Perusahaan yang go public biasanya
memperoleh cara mudah untuk mendapatkan modal tambahan terutama utang. Tidak
hanya pembiayaan hutang tetapi modal ekuitas masa depan lebih mudah diperoleh
ketika diperoleh kenaikan harga saham. Keuntungan : diperolehnya modal ekuitas
baru, diperoleh nilai dan kemampuan dialihkan dari aktiva organisasi, kemampuan
untuk mendapatkan dana dimasa depan dengan relative lebih mudah, dan
mendapatkan prestise. Kerugian : hilangnya fleksibilitas dan meningkatnya beban
administrasi yang diakibatkannya. Liquidasi, Reorganisasi, Rescheduling.
langkah-langkah
dalam penyediaan sumber daya manusia dan tahap-tahap proses seleksi Langkah-langkah
Dalam Proses Seleksi diantaranya:
LANGKAH 1 : PENERIMAAN PENDAHULUAN
Proses seleksi merupakan jalur dua
arah. Organisasi memilih para karyawan dan para pelamar memilih perusahaan.
Seleksi dimulai dengan kunjungan calon pelamar ke kantor personalia atau dengan
permintaan tertulis untuk aplikasi. Bila pelamar datang sendiri, wawancara
pendahuluan dapat dilakukan. Ini akan sangat membantu dalam upaya menghilangkan
kesalahapahaman dan menghindarkan pencarian informasi dari sumber tidak resmi
(“jalan belakang”).
LANGKAH 2 : TES-TES PENERIMAAN
Tes-tes penerimaan sangat berguna
untuk mendapatkan informasi yang relatif obyektif tentang pelamar yang dapat
dibandingkan dengan para pelamar lainnya dan para karyawan sekarang. Tes-tes
penerimaan merupakan berbagai peralatan bantu yang menilai kemungkinan padunya
antara kemampuan, pengalaman dan kepribadian pelamar dan persyaratan jabatan.
Agar tes dapat meloloskan para pelamar yang tepat, maka ia harus valid.
Validitas berarti bahwa skor-skor tes mempunyai hubungan yang berarti
(signifikan) dengan prestasi kerja atau dengan kriteria-kriteria relevan
lainnya.
Berbagai Peralatan Tes. Ada bermacam-macam jenis tes
penerimaan. Setiap tipe tes mempunyai kegunaan yang terbatas, dan mempunyai
tujuan yang berbeda. Secara ringkas, berbagai tipe tes dapat diuraikan sebagai
berikut:
1. Tes-tes Psikologis (Psychological
Test) Test kecerdasan (intelligence test) : Yang menguji kemampuan mental
pelamar dalam hal daya pikir secara menyeluruh dan logis. Test kepribadian
(personality test) : Dimana hasilnya akan mencerminkan kesediaan bekerja sama,
sifat kepemimpinan dan unsur-unsur kepribadian lainnya. Test bakat (aptitude
test) : Yang mengukur kemampuan potensial pelamar yang dapat dikembangkan Test
minat (interest test) : Yang mengatur antusiasme pelamar terhadap suatu jenis
pekerjaan. Tes prestasi (achievement test) : Yang mengukur kemampuan pelamar
sekarang.
2. Tes-tes Pengetahuan (Knowledge
Tests) : Yaitu bentuk tes yang menguji informasi atau pengetahuan yang dimiliki
para pelamar. Pengetahuan yang diujikan harus sesuai dengan kebutuhan untuk
melaksanakan pekerjaan.
3. Performance Tests : Yaitu bentuk tes
yang mengukur kemampuan para pelamar untuk melaksanakan beberapa bagian
pekerjaan yang akan dipegangnya. Sebagai contoh, tes mengetik untuk calon
pengetik.
Selain harus feasible penggunaan tes juga harus fleksibel.
Hasil tes tidak selalu merupakan langkah pertama atau terakhir dalam proses
seleksi. Akhirnya, tes penerimaan hanya merupakan suatu teknis di antara
berbagai teknik yang digunakan dalam proses seleksi, karena tes hanya dapat
dilakukan terhadap faktor-faktor yang bisa diuji secara mudah. Hal-hal yang
tidak dapat diukur melalui pengujian mungkin sama pentingnya.
Demikian
artikel dari “wirausaha” semoga dapat bermanfaat, kurang lebih saya ucapkan
terimaksih.^_^
Referensi
:
Http://eko-lastrisno.blogspot.com
Http://dhikaaza.blogspot.com
Http://eko-lastrisno.blogspot.com
Http://dhikaaza.blogspot.com
carapedia.com
Http:heidyolivia.wordpress.com
Http://shelmi.wordpress.com
Http:heidyolivia.wordpress.com
Http://shelmi.wordpress.com
wikipedia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar